NEW JERSEY - Tim peneliti dari Princeton University menemukan fakta
bahwa sebuah kemiskinan dapat mempengaruhi kerja otak. Khususnya pada
tingkat kecerdasan seseorang yang jadi menurun disebabkan oleh tidak
punya uang.
Berdasarkan data hasil penelitian, orang dengan
ekonomi lemah tidak menggunakan secara maksimal energi berpikir dan
sumber daya mental di dalam tubuh mereka. Hasilnya, mereka cenderung
lebih sulit untuk berkonsentrasi, berpikir, atau menggunakan kekuatan
otaknya.
Lebih lagi, sebagaimana dikutip dari Softpedia, Selasa
(3/9/2013), kemiskinan juga mempengaruhi sikap seseorang dalam
menentukan keputusan yang tepat dan mencari jalan keluar dari
masalah-masalahnya."Tekanan ini dapat menciptakan perhatian yang menonjol di dalam pikiran dan ketertarikan sumber daya mental pada masalah itu. Itu artinya kita tidak bisa fokus pada sesuatu yang membutuhkan perhatian kita," kata Jiaying Zhao yang menulis penelitian ini.
"Orang-orang cenderung menyalahkan kondisinya saat ia mendapatkan kegagalan, seperti lingkungannya yang tak mendukung untuk sukses. Kami berpendapat bahwa sumber kelemahan finansial bisa menjadi hal utama yang menyebabkan kelemahan fungsi kognitif seseorang," lanjut Zhao.
"Jadi jika Anda hidup di bawah garis kemiskinan, Anda akan lebih banyak melakukan human error, dan kesahan itu sangat merugikan Anda," kata peneliti Eldar Shafir.
Penelitian ini juga menyebutkan seseorang yang kondisi finasialnya lemah bisa menurunkan fungsi kognitifnya sebanyak 13 angka dalam tes IQ. Zhao menganalogikan ini seperti disuruh berpikir setelah tidak tidur semalaman suntuk.
No comments:
Post a Comment